
DENPASAR, kanalbali.id – Setiap bulan, umat Hindu di Bali merayakan Tilem, sebuah tradisi pemujaan yang dilakukan pada malam hari untuk menghormati Dewa Siwa. Ritual ini bukan sekadar ibadah, tetapi juga momen untuk membersihkan diri dari noda batin melalui doa, meditasi, dan ketenangan.
Makna dan Pelaksanaan Tilem
Pada malam Tilem, umat Hindu melaksanakan persembahyangan sebagai bentuk penghormatan kepada Siwa. Selain doa, praktik seperti meditasi atau yoga juga sering dilakukan untuk mencapai ketenangan batin. Menurut kepercayaan, ritual ini membantu menghapus dosa dan noda batin, memberikan kesucian spiritual bagi pelakunya. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan dengan Tuhan, tetapi juga menjadi sarana introspeksi diri.
Lontar Sundarigama, salah satu naskah kuno Bali, menyebutkan bahwa saat Tilem, umat dianjurkan untuk menghaturkan bunga atau wangi-wangian di tempat suci seperti sanggar parhyangan.
Persembahan ini ditujukan kepada widyadari dan widyadara, sosok spiritual yang dihormati dalam tradisi Bali. Selain itu, menghaturkan banten sesayut widyadari menjadi salah satu cara untuk memohon anugerah keterampilan dan keberkahan dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Ketika Sains dan Seni Bersenyawa
Cara Melaksanakan Pemujaan Tilem
Ritual Tilem berfokus pada pembersihan batin. Umat Hindu dianjurkan untuk menghilangkan segala bentuk pikiran negatif dan dosa melalui doa dan persembahan. Wangi-wangian seperti bunga diletakkan di tempat suci sebagai simbol kesucian dan pengabdian. Persembahan ini tidak hanya ditujukan kepada Siwa, tetapi juga kepada widyadari dan widyadara, yang diyakini memberikan keberkahan.
Untuk memperkuat doa, umat dapat mempersembahkan banten sesayut widyadari, sebuah sesajen khusus yang melambangkan permohonan akan kemampuan dan keberhasilan dalam berbagai bidang. Meditasi pada malam hari juga menjadi bagian penting, membantu umat mencapai ketenangan dan fokus spiritual.
Jenis-Jenis Tilem Berdasarkan Sasih
Dalam kalender Bali, Tilem diperingati setiap bulan berdasarkan Sasih (penanggalan bulan). Berikut adalah daftar Tilem sesuai dengan nama Sasih:
-
Tilem Sasih Kasa (Sasih Sarwanja)
-
Tilem Sasih Karo (Sasih Badrawada)
-
Tilem Sasih Katiga (Sasih Asuji)
-
Tilem Sasih Kapat (Sasih Kartika)
-
Tilem Sasih Kalima (Sasih Margasira)
-
Tilem Sasih Kenem (Sasih Posya)
-
Tilem Sasih Kapitu (Sasih Magh)
-
Tilem Sasih Kedasa (Sasih Waisaka)
-
Tilem Sasih Desta (Sasih Jyesta)
-
Tilem Sasih Sadha (Sasih Asadha)
Setiap Tilem memiliki makna yang serupa, namun waktu pelaksanaannya menyesuaikan dengan penanggalan Bali yang kaya akan tradisi.
Tilem bukan sekadar ritual, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai spiritual dalam budaya Bali. Melalui pemujaan, meditasi, dan persembahan, umat Hindu di Bali menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Tradisi ini juga memperkuat hubungan dengan leluhur dan alam semesta, menjadikannya salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan. ***