Uniknya Ogoh-ogoh Gerubuk di Sidakarya, Simbol Pandemi COVID-19 di Bali

Gubernur Bali saat meninjau Ogoh-ogoh Gerubuk - IST

DENPASAR, kanalbali.id – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi yang akan jatuh pada 3 Maret nanti, Sekaa Teruna (Perkumpulan Remaja-red) di Banjar Dukuh Mertajati, Sidakarya, Denpasar membuat Ogoh-ogoh (boneka raksasa-red) bertema Pandemi COVID-19.


Menurut pengagasnya, Pageh Wedhanta, Ogoh-ogoh setinggi sekitar 4,5 merupakan simbol keresahan akibat pandemi. “Kalau dalam bahasa bali dalah Gerubuk atau situasi kacau,” katanya saat ditemui, Senin (28/2/2022) di Denpasar, Bali.

Digambarkan dalam bentuk Ogoh-ogoh itu, adanya empat tangan yang lumpuh membawa aneka peralatan akibat pandemi.

“Diantaranya, ada alat genta atau bajra sebagai simbol kegiatan keagamaan, ada alat pancing sebagai sektor laut, ada cangkul sebagai sektor pertanian, dan ada suntikan sebagai kesehatan dan ada lontar sebagai sektor pendidikan,” ungkapnya.

Selain itu juga ada rantai di Ogoh-ogoh tersebut yang ditafsirkan sebagai belenggu terbatasnya kegiatan masyarakat. Namun, menariknya Ogoh-ogoh ini rupanya dibuat dengan bahan ramah lingkungan.

Ogoh-ogoh Gerubuk di Sidakarya, Denpasar, Bali – IST

Selain bahannya, dari ranting kayu, bambu, koran bekas, sekam, arang dan masker. Sementara, untuk cat hitam ditubuh Ogoh-ogoh 90 persen dari warna arang hitam dan juga dari masker.

Arang sebagai gambaran bahwa pada masa pandemi ini, semua sektor-sektor kehidupan bisa dibilang hampir terbakar hangus dengan nuansa gelap sebagai simbol duka.

“Lalu ada masker ini kami angkat sebagai edukasi bagaimana kita lihat kalau dari sisi positifnya masker ini pada saat ini bisa mencegah penularan virus itu sendiri,” ujarnya.

Ia juga menyatakan, untuk bahan masker mereka menggunakan masker baru sebanyak satu kardus atau ribuan pcs dan sekitar 10 kilogram arang hitam untuk mewarnai tubuh Ogoh-ogoh tersebut.

Ia juga menyampaikan, untuk pembuatan Ogoh-ogoh itu sudah dimulai sekitar pertengahan Januari 2022 lalu dengan biaya mencapai sekitar Rp 20 juta.

Ogoh-ogoh tersebut dilakukan pengarakan pada rangkaian malam pengerupukan di area banjar atau lingkungan desa masing-masing sebanyak 20 orang dengan menaati protokol kesehatan.

Ogoh-ogoh itu sempat ditinjau oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada Minggu (27/2/2022) bersaa Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. (Kanalbali/KAD)

 

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.