
SEPAKAN mendatar Spasojevic sukses menembus jala gawang yang tak dijaga. Ia lalu berlari ke tepi di lapangan Gelora Trisakti, Legian, Bali untuk mendapat arahan tim pelatih Bali United. Tendangannya dirasa terlalu lemah dan tak cukup berbahaya di pertandingan yang sebenarnya.
Siang itu, Senin (3/8), Bali United menjalani latihan perdana setelah lama jeda akibat virus corona. Lemahnya tendangan Spaso, menjadi pertanda penuruan menurunkan fisik pemain sepak bola. Salah satunya Bali United.

Berbeda dari latihan perdana sebelumnya, Spaso dan kolega tak disaksikan oleh pendukungnya: Semeton Dewata. Lapangan Gelora Trisakti disterilisasi. Pemain, Pelatih, dan Official Tim, juga masuk ke area lapangan latihan dengan standar protokol kesehatan.
Di tengah lapangan, official tim mengatur jarak matras pemain saat akan digunakan ketika melakukan pemanasan, jarak pemain satu dengan yang lain masing-masing 1 meter. “Semua latihan Bali United ikuti protokol kesehatan, semua pemain sangat serius dan tidak ada masalah,” kata Pelatih Bali United, Stefano Cugura.
Fokus latihan Bali United di tahap pertama tak muluk-muluk. Tim pelatih sepakat, pemulihan fisik menjadi agenda penting yang akan dilakukan hingga pekan kedua bulan Agustus. Setelahnya, baru akan mulai masuk ke teknik dan taktik.

Selama Pandemi, Bali United menjadi salah satu dari sekian banyak klub bola yang mengurangi aktivitasnya. Seluruh pemain, dipaksa untuk menjalani latihan mandiri demi keselamatan. Pemasukan keuangan melalui tiket pertandingan, tak bisa didapat sejak Maret lalu kala liga dihentikan.
Namun, kondisi sulit itu tak membuat Bali United patah arang. Bahkan mereka masih bisa survive saat banyak klub lain bermasalah dengan gaji pemain. “Secara umum masih bisa survive, karena sejak awal pandemi, kita sudah menyiapkan sejumlah skema agar klub ini bisa tetap sehat,” kata Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri.
Salah satu skema yang dimaksud Yabes, adalah branding Media Sosial selama pandemi COVID-19. Sebagai salah klub liga 1 dengan sponsor terbanyak, Bali United menjadikan media sosial sebagai senjata untuk mempertahankan sponsor yang sudah taken kontrok sejak awal musim lalu.
Kanal Youtube hingga Instagram Bali United sangat aktif melakukan postingan sejak maret lalu. Dari data PT Liga Indonesia Baru (LIB) soal aktivitas instagram pada 15 Mei hingga 13 Juni 2020, Bali United menempati urutan ketiga klub paling aktif.
Bali United membuat 113 postingan. Teratas ditempati Persija Jakarta dengan 171 postingan dan Persib Bandung dengan 161 postingan. “Itu belum termasuk vidio yang kami unggah di Youtube yang hampir setiap hari selalu ada,” kata Yabes.

Gagasan untuk terus produktif di media sosial terus dikembangkan Bali United ditengah pandemi COVID-19. Salah satu inisiatif yang diambil, adalah dengan membuat Kompetisi game online Pro Evolution Soccer (PES) bertajuk Bali Virtual Island Cup 2020 sejak Juni lalu.
“Respons publik di luar dugaan. Ada puluhan ribu orang yang menyaksikan secara langsung di channel vidio Bali United. Lalu saat ditayangkan ulang dalam channel Youtube Bali United, penonton tak kalah banyak,” ujar Yabes.
Pandemi COVID-19 ini, telah memberikan tantangan kepada klub sepak bola untuk beradaptasi dengan situasi kenormalan baru. Adaptasi pola baru diyakini Yabes akan berefek positif pada industri sepak bola.
“Saya menilai pandemi ini akan mendorong semua industri di dunia untuk ganti pola pikir bisnis dan belajar adaptasi dengan new normal. Jadi justri bukan hal yang negatif, tapi industri sepak bola pun harus beradaptasi dengan adanya tantangan baru ini,” ucap Yabes.
Diluar aktivitas branding yang dibangun oleh Bali United selama pandemi, manajamen Bali United juga tak lupa untuk berbagi antar sesama saat COVID-19 berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat.
“Ribuan masker non medis disalurkan secara merata di seluruh Kabupaten/Kota se Bali. Itu kami serahkan langsung ke kapala daerah yang ada di Bali,” tutur Yabes. (Kanalbali/ACH FAWAIDI)
Be the first to comment