Bermodal Panduan Youtube, Netty Kini Sibuk Berbisnis Kue

DENPASAR, BALI – Aroma wangi adonan kue menyeruak di sebuah ruang kos berukuran sekira 4 x 6 meter di Jalan Pulau Adi Gang VIII, Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali selama empat bulan terakhir ini.
Usai berhenti dari tempat kerjanya di sebuah toko computer pada April 2020 lalu, bermodalkan niat, keyakinan dan ketekunan belajar dari video channel Youtube, Netty Camelia F. Suan mampu mengembangkan sebuah usaha kue rumahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama keluarganya.
Uniknya, selama masa hidupnya hingga menginjak usia kepala tiga, Netty sapaan akrabnya sama sekali tidak andal dalam urusan dapur. Lalu, secara otodidak, tiba-tiba ia mampu membuat beraneka macam kue dan usaha anyarnya ini justru rame terjual.
Aneka macam kue yang dibuat antara lain, kue kering, bolu, brownies, donut, kue tart hingga martabak mini. Kue-kuenya ini ia jual mulai dari dua ribu rupiah hingga seratusan ribu rupiah. Wanita kelahiran 27 Mei 1986 ini melayani pesanan dengan sistem pre-order, pelanggan bisa memesan terlebih dahulu sehari sebelum menerima pesanan. Tak kenal lelah, Netty melayani pesan antar dengan sepeda motor pribadinya berkeliling kota Denpasar.
Ibu satu anak  ini mampu meraup pendapatan dari berjualan kue yang rajin ia posting di social media hingga Rp 2 juta per bulan. Sebuah angka yang lumayan bagi Netty yang sama sekali tidak memiliki basic masak-memasak. Ia pun mengaku sangat bersyukur atas ilmu baru yang ia dapatkan di masa pandemi covid-19 ini.
“Saya sama sekali tidak pandai memasak, saya hanya pandai  memasak nasi dan rebus air saja. Usaha kue ini saya hanya modal nekat, setelah tidak lagi bekerja sempat menganggur beberapa hari, lalu lihat dan belajar dari Youtube video tentang pembuatan kue, lihat video langsung saya praktekkan, kue pertama yang saya buat adalah kue Nastar, setelah jadi awalnya saya coba posting di status WhatsApp dan laku Rp 25 ribu, itu awalnya,” kata Netty saat dijumpai Kanal Bali di kediamannya, pada Rabu (26/8/2020).
Dengan usaha barunya ini, meski belum sebanding dengan pendapatan di tempat kerja sebelumnya, Netty tetap bersyukur bisa turut membantu ekonomi keluarga. Video yang telah didownload Netty di akun Youtube miliknya sebanyak 146 video.
Video yang ia pilih pun bukan berasal dari channel chef pastry atau chef kue ternama, asalkan video menyentuh di hatinya dan diyakini bisa ia kerjakan maka ia langsung download video tersebut. Ia menjelaskan setiap membuat kue ia selalu dipandu dengan video Youtube dengan volume maksimal, tangan kanannya aktif memegang peralatan membuat kue semisal mixer, sementara tangan kirinya sibuk memegang video tutorial youtube. Lucunya, Netty sampai saat ini belum hafal nama-nama bahan pembuat kue, ketika berbelanja di sebuah toko bahan kue dan roti di Denpasar, Netty menangkap layar  handphone miliknya dan menunjukkan ke petugas toko.
Di kos sederhananya, terdapat toples-toples berisi bahan baku kue, diantarannya, butter, tepung maizena, meses, aneka pewarna dan bahan perasa makanan dan lain sebagainya, masing-masing ia tulis nama bahan dalam secarik kertas lalu ditempelkan pada toples itu. Di masa pandemic covid-19, ia menerapkan protokol kesehatan covid-19 saat membuat kue, ia rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan tampak masker selalu menempel menutupi hidung dan mulutnya.
Modal awal yang ia gunakan adalah hasil dari pesangon tempat kerjanya, ia mendapatkan uang senilai Rp 2 juta, ia gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan ia sisihkan membeli bahan-bahan kue serta peralatan baru membuat kue agar hasilnya lebih maksimal. Praktis modal yang ia gunakan hanya sekitar sejutaan, terdiri dari bahan pembuat kue Rp 500 ribu dan peralatan Rp 600 ribu.

Ibu dari Afika (8) mengaku sering tidak dipercaya oleh teman-temannya kalau ia bisa memasak kue, bahkan sempat dikira kue bikinannya merupakan bikinan mertuanya. Hal ini semakin menjadi pelecut semangat Netty untuk terus berusaha. Tak hanya keluarga kecilnya di Bali dan teman-temannya yang heran, keluarga di kampung halaman juga kaget Netty bisa membuat usaha kue, saat mengolah adonan terkadang Netty melakukan video call menunjukkan keluarga di Kupang bahwa ia bisa memasak aneka macam kue.

Netty menceritakan, mundurnya ia dari  tempat kerja yang 8 tahun ia geluti bukanlah akibat dari PHK, melainkan ia mengundurkan diri karena ingin pulang ke kampung halaman di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada saat Hari Raya Paskah. Setelah resmi mengundurkan diri, dan hendak pulang ke kampung halaman, Netty menemui sebuah halangan, yakni pesawat terbang yang hendak ia gunakan membatalkan penerbangannya karena dampak darurat pandemi covid-19.Usaha kue ini menjadi pelipur lara setelah ia batal pulang ke kampung halamannya.
Netty saat ini menunggu waktu wisuda pendidikan strata 1 di Universitas Terbuka yang ia selesaikan. Rencananya, Netty tetap akan mengembangkan usahanya meskipun ijazah Sarjana Ekonomi kelak akan dipegangnya. ( kanalbali/ADR )