
SAAT pandemi, kesibukan tak berkurang bagi kru Pregina Showbiz. Studio mereka di Jalan Danau Buyan, Sanur, selalu didatangi para musisi pengisi acara live streaming yang disiarkan melalui akun facebook. Dari Rock sampai reggae, semua jenis musik nyaris terwadahi.
Ada juga acara bercakap-cakap yang dengan mengundang sejumlah narasumber dengan berbagai topik. Yakni, acara Talking Eastwest – Ngorta Kangin Kauh yang dipandu langsung oleh pemilik Pregina, I Gusti Agung Bagus Mantra. Juga ada acara Ngobras (Ngobrol Rabu Santai Bersama) yang digawanginya bersama musisi Reggae Joni Agung .
“Acara ini kita rancang sebagai konten platform virtual yang Mantra Cast (Mcast),” katanya, Jum’at (31/7). Urusan live streaming, sejatinya bukan hal baru baginya. Event yang dikelola Pregina seperti Bali Blues Festival dan Sanur Festival selalu dilengkapi dengan tehnik itu. Bedanya, acara live kini justru yang utama karena tidak mungkin menggelar event dengan menghadirkan banyak orang seperti biasanya.

Idenya berawal ketika pandemi memacetkan semua kegiatan . Event yang sudah dirancang jauh hari pun terpaksa dibatalkan. Untuk mengisi waktu senggang, pria yang akrab disapa Gus Mantra itu menjajal sendiri peralatan yang tersedia untuk melakukan live dari studio. “Sebenarnya mirip dengan produksi di televisi, tantangannya bagaimana memaksimalkan jaringan internet serta platform media sosial yang ada,” ujarnya.
Sepintas gampang, tapi seringkali di tengah jalan ada masalah yang sulit diatasi. Saat siaran berlangsung misalnya, gangguan internet down bisa membuat semua kru mati gaya. Sebab, urusannya sudah diluar kemampuan mereka.
Untuk mengurangi resiko, bisa juga dilakukan tapping atau perekaman materi. Tapi menurut Gus Mantra, cara itu membuat acara kurang menarik. “Tantangannya jadi hilang, kalau live ya salah-salah sedikit orang pasti maklum,” ujarnya sambil tertawa.
Begitulah. Dengan cara ini, dia sudah menggelar konser ulang tahun untuk band legendaris Bali Crazy Horse, event ‘The Battle of Rock” untuk musisi rock pemula dan Sunday Bali Reaggae Movement. Untuk talking show, sejumlah figur seperti Made Bayak, Ayu Laksmi, Alien Child hingga Walikota Rai Mantra sempat diajak bicara.

Dunia Event Organizer sepertinya memang tak bisa lepas dari pria yang sudah menekuninya sejak peristiwa Bom Bali. “Sebelumnya kejadian itu, saya di bisnis pariwisata dan karena kemudian turis sepi, iseng-iseng bikin studio berlanjut mengelola event,” sebutnya. “Sekarang situasinya lebih parah kalau kita tidak kreatif. Sebab, susah sekali meramal kapan berakhirnya,” ujarnya.
Secara bisnis, event yang digelarnya saat ini sama sekali belum menghasilkan uang. Banyak sponsor yang sudah melirik, tapi belum punya cadangan dana yang cukup. Peluang lain yang sedang dijajaki adalah dengan menerapkan tiket untuk bisa menonton. Sekarang ini, mereka hanya sebatas memasang rekening untuk menampung sumbangan dari pihak yang peduli.

Inovasi terbaru yang segera diluncurkan adalah live streaming on location yang akan diawali pada 2 Agustus nanti dengan penampilan sejumlah artis dari obyek wisata di Pemuteran, Buleleng, Bali. “Ini sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Bali,” katanya mengenai acara yag disponsori oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif itu.
Meski mulai mendapat sambutan, Gus Mantra tetap mencoba selektif. Pernah beberapa kali ada pihak menawarinya untuk menghandle beberapa kegiatan streaming seperti wisuda online. Namun dia menolak bila harus dilaksanakan dengan cara yang formal dan hanya memindahkan upacara ke pola virtual. “Disini kami punya style sendiri yang harus dipadukan,” katanya.
Bagi Joni Agung , apa yang digulirkan Gus Mantra denga gelaran konser streaming sangatlah berarti. “Ini salah satu cara mengatasi kerinduan, kita terakhir manggung itu sekitar 27 Februari 2020, sudah lama sekali ,”ungkapnya. “Kangen juga nasi kotak dan amplopnya,” ujarnya seraya terbahak.
Sembari menunggu pemulihan ekonomi dan lirikan sponsor, mereka sepakat untuk bergerak dan berkarya. “Kalo kita sendiri cuma nunggu pariwisata pulih juga kayaknya gak mudah, kita harus bergerak dan sebarkan energi optimis biar seperti dulu lagi,”ucapnya yang juga seorang penekun yoga itu. (kanalbali/Wibhi Laksana/Rofiqi Hasan)