
Ratusan anak berumur 3 sampai 15 tahun nampak cantik menggunakan baju balet. Satu persatu mereka menaiki panggung dengan senyum lebar dan penuh percaya diri.
Anak-anak itu tampil di Balai Pertemuan Bhumiku, Jl. Gunung Soputan, Denpasar pada hari Minggu (3/11) dalam pementasan tari balet kolosal bertemakan Dolls Word at the Royal Kingdom yang diselenggarakan oleh sekolah Ballet Royal Bali.
Ketika musik diputar dan anak-anak mulai menari, tepuk tangan gemuruh sontak datang dari bangku penonton . Para orang tua tampak bersemangat melihat buah hatinya tampil dalam pertunjukan besar itu.
“Persiapan cuma empat bulan, tapi mereka terlihat sangat hebat hari ini,” kata salah satu pelatih, Riri Tambunan. Ia menuturkan, pertunjukan kolosal ini diadakan dalam rangka memperingati lima tahun berdirinya Ballet Royal Bali dan bekerjasama dengan Belle Ballet School Surabaya
“Kami ingin lebih banyak lagi anak-anak yang bisa menari Balet, serta mampu menunjukan talentanya ,” ujarnya.

Anak Agung Sagung Carissa Dewi Pasha, salah satu penari, antusias mengatakan, sangat senang bisa menjadi penari balet. Meski kadang cidera, ia sangat menikmati setiap proses yang dilalui.
“Semua hal pasti ada resikonya, namun saya harus tetap bersemangat untuk latihan menari dan terus menari,” kata gadis yang pernah tampil di Singapura ini . Remaja berusia 14 tahun dan sudah 6 tahun belajar menari ini mengaku ingin menjadi guru tari balet seperti pelatihnya di Ballet Royal Bali.
Orang tua dari Carissa , Agung juga turut mengungkapkan rasa bahagianya bisa melihat sang anak tumbuh menjadi anak yang berbakat. “Setiap anak memiliki bakat, tinggal kita orang tua yang harus mendorong agar bakat anak terus berkembang,” ujarnya.
Ia melihat perubahan besar pada sang anak. Terutama perubahan karakter, dimana Carissa saat ini menjadi lebih percaya diri, lebih menghargai waktu yang dimilikinya dan punya mimpi yang jelas kedepan. (kanalbali/Luh Sugiari)