
DENPASAR, kanalbali.id – Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya merespon soal insiden Organisasi Masyarakat (Ormas) yang mengusir peserta dan pemateri People’s Water Forum (PWF), yang disebut merupakan tandingan acara World Water Forum (WWF), pada Selasa (21/5) kemarin.
Mahendra mengungkapkan, dirinya tidak pernah memberikan arahan lisan maupun tertulis pada pihak manapun terkait berita yang menyebut ada pihak-pihak yang mengklaim mengikuti arahan dari Pj. Gubernur Bali terkait pembubaran acara tersebut. Bahkan bertemu dan bertatapan muka pun tidak pernah dengan pihak bersangkutan.
“Saya bahkan tidak tahu ada ormas PGN, apalagi ketemu dengan ketua ataupun pengurus PGN,” kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5).
Sementara, PWF atau forum air untuk rakyat yang digelar oleh Pro Demokrasi (Prodem) Bali, di Kota Denpasar menurut Mahendra tidak perlu dipermasalahkan apalagi ada upaya untuk dibubarkan. Mahendra berpendapat forum ini merupakan hak warganegara untuk berekspresi.
“Kami tidak melarang kegiatan untuk berekspresi menyampaikan pendapat, apalagi dilakukan dalam forum akademik, karena agenda PWF tersebut sebenarnya sejalan dengan agenda WWF, yaitu sama-sama bertujuan menjaga ketersedian air untuk kelangsungan kehidupan,” imbuhnya.
Sementara, kritik yang dilontarkan PWF pada penyelenggaraan forum air terbesar dunia WWF ke-10 tahun 2024 di mana Pulau Bali menjadi tuan rumah, menurutnya adalah hal biasa yang harus disikapi dengan positif, karena pada dasarnya WWF dan PWF memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjaga ketersediaan air guna kelangsungan kehidupan.
“Yang utama, kita semua harus harus sepakat bersama-sama menjaga situasi di Bali agar tetap aman, shanti dan nyaman bagi siapapun,” ujarnya.
Mahendra Jaya pun memastikan kejadian tersebut tidak mengganggu jalannya ajang WWF ke-10 tahun 2024 yang telah dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, Senin (20/5) lalu di Kawasan ITDC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Sebelumnya, viral di media sosial (Medsos)
kegiatan The People’s Water Forum (PWF) yang dilaksanakan oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aktivis lingkungan dibubarkan oleh puluhan orang dari salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) di Bali, pada Senin (20/5) kemarin.
Pembubaran itu, dilakukan sebuah hotel di Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar. Sementara, acara tersebut merupakan sebuah agenda untuk merespons dan mengkritisi perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. ( kanalbali/RLS )
Be the first to comment