
TABANAN, kanalbali.id – Seekor anjing yang menggigit para pendaki di kawasan Gunung Batukaru, di Kabupaten Tabanan, Bali, dinyatakan terjangkit positif virus rabies.
Hal tersebut, diketahui saat Dinas Pertanian (Distan) Tabanan, telah melakukan uji lab terhadap sampel otak anjing yang menyerang dan menggigit sejumlah pendaki Gunung Batukaru, Tabanan.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Tabanan, Gede Eka Partha Ariana, mengatakan uji lab dilakukan di Balai Besar Veteriner Denpasar, pada Senin (22/9).
“Hasil laboratorium yang menunjukkan positif rabies,” kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/9).
7 Trend Usaha di Era Digital
Ia menerangkan, saat terjadi gigitan anjing liar terhadap para pendaki di kawasan Gunung Batukaru, Distan Kabupaten Tabanan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan segera mengambil langkah cepat. Pada Senin (22/9), tim melakukan pengambilan sampel otak anjing yang menggigit para pendaki, dan hasil uji laboratorium menunjukkan sampel tersebut positif rabies.
Kemudian, menyikapi temuan tersebut Kepala Puskeswan lll langsung berkoordinasi dengan perbekel setempat dan Camat Pupuan, unit reaksi cepat (URC) Pupuan, Dinas Kesehatan, serta Puskesmas untuk memastikan seluruh korban gigitan mendapatkan penanganan medis sesuai prosedur.
“Hingga saat ini tercatat enam orang korban telah mendapatkan perawatan di UGD Puskesmas Pupuan I, sementara tiga orang lainnya menjalani perawatan mandiri di Denpasar,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, bahwa tindakan medis meliputi pencucian luka menggunakan air bersih mengalir dan sabun atau deterjen selama 10 hingga 15 menit guna mengurangi risiko infeksi sekaligus membunuh kemungkinan virus rabies yang terbawa air liur anjing. Selain itu, sesuai kebijakan, seluruh korban kasus gigitan telah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebagai langkah lanjutan.
Sebagai upaya pencegahan menyeluruh, hasil koordinasi dengan Perbekel Pujungan menyepakati pelaksanaan vaksinasi emergency nanti pada Kamis (25/9) yang dipusatkan di Dusun Tibu Dalem, Desa Pujungan, Tabanan, tindakan ini difokuskan untuk memutus potensi penyebaran rabies di wilayah tersebut.
Sementara itu, apabila ditemukan anjing liar tanpa pemilik, hewan tersebut akan di rescue oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk kemudian dipindahkan ke shelter penampungan.
“Oleh karena itu, langkah vaksinasi emergency di Desa Pujungan merupakan bentuk kewaspadaan untuk melindungi masyarakat. Kami mengimbau seluruh warga agar segera melaporkan bila terdapat kasus gigitan anjing, serta memastikan hewan peliharaan, khususnya anjing, memperoleh vaksinasi rabies secara rutin,” ujarnya.
Selain itu Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi kasus ini, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Warga diminta segera melapor apabila menemukan kasus gigitan hewan, melakukan penanganan awal sesuai prosedur, serta membawa hewan peliharaan ke fasilitas kesehatan hewan untuk divaksinasi. Dengan langkah bersama, penyebaran rabies dapat dicegah dan ketenangan masyarakat tetap terjaga.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi mengatakan, bahwa untuk pendaki yang terkena gigit bukan 15 orang tapi 9 orang pendaki.
“Untuk hasilnya positif dia anjingnya (rabies). Bukan 15 pendaki, itu 9 pendaki (yang digigit) itu laporan dari polisi dan pecalang ada 9 orang saja,” kata Bagus Surya.
Ia menyebutkan, bahwa 9 orang pendaki setelah digigit langsung mendapatkan penanganan di Puskesmas Pupuan dan diberikan VAR satu kali.
“Mereka sudah mendapatkan VAR yang pertama. Dan, tinggal nanti dilengkapi kan tiga kali VAR-nya. Untuk kondisinya mereka baik dan sudah balik ke (rumah), dan dalam pantauan baik,” ujarnya.
Sebelumnya, seekor anjing yang diduga rabies menggigit 15 orang pendaki yang sedang melakukan pendakian di Gunung Batukaru, di Kabupaten Tabanan, Bali.
I Made Rimayasa selaku Kepala Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya benar gigitannya kemarin, ada 15 orang,” kata Rimayasa, saat dihubungi Senin (22/9).
Ia menerangkan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (21/9) kemarin, sekitar pukul 11.00 WITA, dan dia mendapatkan laporan bahwa ada belasan pendaki yang diduga digigit oleh anjing rabies.
“Saya dapat info jam 13:00 WITA. (Mereka naik) Gunung Batukaru. Saya tidak ada di lokasi, saya hanya dapat info bahwa ada gigitan anjing di puncak Gunung Batukaru,” imbuhnya.
Menurutnya, seluruh korban telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas 1 Pupuan, Tabanan, dan dapatkan pengobatan.
“Sudah dilarikan ke medis, sudah semua. Dan tidak ada kendala sudah kita ditangani. Itu baru dicurigai rabies belum tentu juga (rabies). Anjingnya sudah tadi ditindaklanjuti oleh Dinas Keswan (Keswan), terus sudah diperiksa di lab untuk mengetahuinya,” jelasnya.(kanalbali/KAD)