BULELENG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sibuk menangani pasien COVID-19 yang belakangan ini terus melonjak. Akibatnya, ruang isolasi pasien di rumah sakit itu penuh, sehingga pihak rumah sakit memutuskan merawat pasien di lorong rumah sakit.
Direktur Utama RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha mengungkap sejumlah pasien COVID-19 yang tak kebagian ruang isolasi terpaksa dirawat sementara di lorong ruangan, sembari menanti ada ruangan kosong.
Ia mengatakan, peningkatan pasien COVID-19 di RSUD Buleleng sudah terjadi sejak dalam satu pekan terakhir.
“Puncaknya di Minggu (1/8/2021) malam itu ada 38 pasien yang belum mendapat tempat. 6 orang sempat di lorong,” ungkapnya, Selasa (3/8/2021).
Bedasarkan penuturannya, tata-rata peningkatan pasien COVID-19 dalam satu malam sebanyak 20 orang. Kendati demikian, pihaknya saat ini terus berupaya mengatasi situasi sulit itu.
“Sekarang pasien yang sebelumnya ada lorong RS sudah bisa digeser semua ke IGD, kita kan ada ruangan IGD, triasa namanya. Triasa anak, Triasa bedah, umum, penyakit dalam, itu semua terisi,” terangnya.
Kata dia, pada Selasa (3/08) hari ini, sebanyak 18 tempat tidur di ruang Melati II tengah dipersiapkan untuk menampung pasien COVID-19. “Kalau misalnya ada pasien yang datang dan ada indikasi harus dirawat, ya kita pakai ruang yang lain dulu. Walaupun kita belum SK kan sebagai ruang isolasi,” kata dia.
Sementara pasien dengan gejala ringan dan memerlukan perawatan, akan diarahkan ke RS Swasta. Hal iti dilakulan demi menjaga ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD Buleleng yang sudah mencapai 110 persen dari 97 kapasitas tempat tidur.
“97 kapasitas tempat tidur, 38 ICU, sisanya isolasi biasa. Dan penuh semua,” kata dia.
Berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Kabupaten Buleleng, kasus positif secara kumulatif per Senin (2/8/2021) kemarin sudah menyentuh angka 7.317 kasus.
Dari data itu, sebanyak 5.911 orang dinyatakan sembuh, 301 orang meninggal dunia, dan sedang menjalani perawatan sebanyak 1.094 orang. (Kanalbali/WIB)
Be the first to comment