SustaFesta, Kolaborasi untuk Pariwisata Berkelanjutan di Bali

SustaFesta merupakan kegiatan kolaboratif untuk memperingati World Tourism Day

Kegiatan SustaFesta, Sabtu (24/9/2022) di Mana Earthly Paradise Jalan Raya Sayan, Banjar Mas, Ubud yang diselenggarakan KemBali Becik dan Mana Earthly Paradise - IST

UBUD, kanalbai.id –  Tingkat kesadaran pentingnya pariwisata hijau bagi wisatawan di Bali semakin meningkat. Untuk itu perlu diimbangi dengan ketersediaan pariwisata yang berkelanjutan.

Hal ini terungkap dalam SustaFesta, Sabtu (24/9/2022) di Mana Earthly Paradise Jalan Raya Sayan, Banjar Mas, Ubud yang diselenggarakan KemBali Becik dan Mana Earthly Paradise.

SustaFesta merupakan kegiatan kolaboratif untuk memperingati World Tourism Day dengan tema “Greening Bali Travel: Tourism that is Good for Planet, People, and Profit”.

BACA JUGA: Olah Limbah Canang dan Banten Sisa Upakara, CSR Pertamina Hasilkan Briket Bioarang

Campaign Manager KemBali Becik Michelle Winowatan menjelaskan, kegiatan kolaboratif ini mengajak pelaku wisata dan wisatawan untuk menyadari dan mempraktekkan pariwisata ramah lingkungan yang berkelanjutan.

“Kampanye ini ingin membentuk dan memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan antara pelaku usaha pariwisata dan wisatawan agar pariwisata Bali dapat memberikan manfaat pada lingkungan dan komunitas,” jelasnya.

SustaFesta diisi dengan berbagai kegiatan termasuk pasar berkelanjutan, talkshow, lokakarya, kegiatan anak, pemutaran film, diskusi, serta penampilan musik. Talkshow “Regenerating Earth, Generating Profit: How Tourism Businesses Can Champion Sustainability” menghadirkan Founder Earth Company dan Mana Earthly Paradise Aska & Tomo Hamakawa serta Co-Founder Ecotourism Bali Rahmi Fajar Harini.

Co-Founder Ecotourism Bali, Rahmi Fajar Harini menjelaskan, mass tourism tentunya menimbulkan mass waste. “Perlu dilakukan kampanye sosial untuk merubah kebiasaan wisatawan yang berkunjung ke Bali agar menjadi wisatawan yang lebih bijak kepada lingkungan,” ucapnya.

Diskusi Greeen Tourism di Bali – IST

Founders, Earth Company and Mana Earthly Paradise, Aska dan Tomo Hamakawa menuturkan, Provinsi Bali menggunakan 65% air untuk kebutuhan pariwisata.

Jika kebutuhan air ini tidak digunakan dengan bijak, maka akan berdampak pada permasalahan krisis air di Bali. “Sudah saatnya pariwisata mengembalikan atau memberikan keberlangsungan pada Bali,” Tomo Hamakawa menambahkan.

Mana Earthly Paradise sebagai tuan rumah kegiatan merupakan hotel yang berlokasi di Ubud dengan konsep ramah lingkungan melalui villa earth bag, restoran probiotik, dan toko berkelanjutannya. Mana Earthly Paradise berkomitmen menjadi solusi akan peningkatan kesadaran lingkungan dan sosial melalui praktik berkelanjutan dan inovatif.

KemBali Becik memiliki visi yang sejalan yaitu untuk mendorong ekonomi dan pariwisata Bali yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. KemBali Becik merupakan sebuah kolaborasi dari sejumlah organisasi lintas sektor yang ada di Bali berkomitmen membantu para wisatawan agar menjadi wisatawan yang lebih bijak. (kanalbali/RLS)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.