Fotografer Senior Rio Helmi Gelar Pameran “Taksu Tak Terduga”

Repro - foto "Dirah" karya Rio Helmi
Repro - foto "Dirah" karya Rio Helmi

DENPASAR, kanalbali.id – Fotografer Ro Helmi mempersembahkan pameran tunggal bertajuk “TAKSU TAK TERDUGA – An Unexpected Radiance”.

Dalam karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini, Fotografer Rio Helmi mengeksplorasi kembali momen-momen yang muncul tanpa diduga—baik saat dini hari maupun di tengah suasana upacara Bali.

Bagi Rio, waktu fajar di Bali adalah saat di mana dunia nyata dan imaji saling menyatu. Tanpa rencana yang kaku, ia membiarkan dirinya terbuka terhadap kejutan-kejutan visual yang hadir dalam perjalanan.

Rio mengatakan,“Ini bukan tentang menangkap momen, tetapi kenyataannya yang tak terduga telah memikat saya.”

BACA JUGA: Gelar Pameran Tunggal, Slinat Ungkap Wajah Bali dalam Parodi

Pernyataan ini mencerminkan pendekatan Rio dalam berkarya—mengutamakan kepekaan terhadap momen daripada kontrol terhadap objek.

Kini, dengan berkolaborasi dengan Devy Ferdianto, Rio menjejaki kembali momen-momen itu dengan interpretasi baru, yang menurutnya mengungkapkan sesuatu ‘peninggalan’ dari momen-momen itu yang terpendam, dari yang puluhan tahun maupun dari dua bulan lalu.

Kata Rio: “Karya-karya ku dengan interpretasi ini menjadi benang merah yang tak terencana, menyambung karya- karya awal saya sama yang terkini melalui perasaan. Bagi saya hampir magis, semacam retrospektif sekaligus awal baru yang terjadi secara tak terduga”.

Pameran ini secara khusus menampilkan karya foto Rio Helmi dalam bentuk media cetak menggunakan teknik langka Gumoil on Hahnemühle Archival Cotton Paper.

Poster Pameran Rio Helmi - IST
Poster Pameran Rio Helmi – IST

Teknik gumoil merupakan metode cetak alternatif yang menggabungkan proses fotografi dengan seni cetak manual, menghasilkan karya visual yang bertekstur, berdimensi, dan unik secara artistik. Seluruh proses ini diwujudkan melalui kolaborasi Rio dengan Devfto Printmaking Institute, sebuah studio produksi cetak yang dibimbing Devy Ferdianto dan berbasis di SIKA Gallery, Ubud, Bali, Indonesia.

Pameran berlangsung dari 10 hingga 25 April 2025, dan akan dibuka secara resmi pada 10 April 2025 pukul 18.00 WITA, oleh Bapak I Made Bandem, tokoh budaya dan seni Bali.

SIKA Gallery mengundang publik, kolektor, serta pecinta seni dan fotografi untuk hadir dan mengalami langsung kekuatan visual dan kehalusan teknik yang ditawarkan oleh pameran ini—sebuah pertemuan antara intuisi artistik, proses eksperimental, dan ketajaman mata seorang fotografer yang telah berkarya selama lebih dari empat dekade. ( kanalbali/RLS )

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.