
BADUNG, Kanalbali.id – Sudah seringkali dibicarakan, pendidikan formal di Indonesia masih kurang memberi jawaban atas persoalan sehari-hari. Menjawab hal itu, Global Future Talent Alliance (GFTA) pun hadir di Bali.
GFTA sendiri merupakan sebuah inovasi dari Pijar Foundation dan EdHeroes Asia yang diluncurkan pada Juni 2022 sebagai sebuah ekosistem berbagi sumber daya untuk revolusi pendidikan.
BACA JUGA: Dorong Revolusi Pendidikan Anak Muda, Global Future Talent Alliance Diluncurkan
“Dalam platform Kedaireka terdapat sekitar 27 ribu Dosen, 143 ribu Mahasiswa dari seluruh Indonesia yang menjadi talent untuk memecahkan permasalahan di tengah masyarakat,” kata Ketua Forum Nasional Corporate Social Responsibility Nasional sekaligus Ketua PMO Kedaireka Kemendikbud-ristek, Mahir Bayasut, dalam roadshow GFTA di Bali, Jumat, (23/9/2022).
“Talent ini dipertemukan dengan pelaku industri dalam sebuah platform untuk memecahkan permasalahan melalui inovasi di perguruan tinggi. Misalnya di Timuhun, Klungkung mahasiswa memanfaatkan teknologi tepat guna untuk memenuhi kebutuhan air bersih tanpa memanfaatkan energi listrik,” katanya.
Salah satu komunitas yang ikut dalam komitmen dalam kesepakatan ini, Bali Caring Community (BCC) sebagai komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan di Kabupaten Karangasem dan Buleleng Bali dari tahun 2010.
“Kami membuat ruang edukasi di Besakih Karangasem dan Buleleng untuk anak- anak SD dan SMP, sehingga mereka menemukan minat bakatnya. Kami juga bantu carikan relawan untuk memberi pelatihan rutin setiap minggu sekali,” kata Founder BCC, Kadek Sudarsana.

Adapun komunitas lain yang ikut berkomitmen bersama untuk mengatasi kesenjangan pendidikan formal seperti, Komunitas Ubud Writers, Literasipedia, Rumah Penalaran, Rumah Faye, Social Project Bali, dan komunitas lainnya.
Pimpinan GFTA, Cazadira F. Tamzil menjelaskan bahwa sejalan dengan semangat GFTA sebagai ekosistem berbagi sumber daya, roadshow GFTA Bali ini pun memfasilitasi project matchmaking antara 15 komunitas lokal dengan calon penyedia sumber daya (resource provider).
“Jadi pertemuan ini tidak sampai disini saja, ini menjadi titik awal untuk kerjasama kita memberi perhatian pada dunia pendidikan,” sebutnya
Project Chairwoman EdHeroes Asia, Farhannisa Nasution berharap dimulainya rangkaian roadshow GFTA menjadi langkah awal yang baik dan positif terhadap dunia pendidikan. Adapun hingga akhir tahun 2023, GFTA berencana mendukung 25 inisiatif reformasi pendidikan di Indonesia dan level global. (Kanalbali/LSU)
Be the first to comment